Selamat Datang di Situs Resmi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Semoga Situs Ini Benar-benar Menjadi Media Informasi Yang Up to Date Selamat & Sukses Kepada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Atas Diraihnya Akreditasi Dengan Predikat Unggul Selamat dan Sukses Kepada Prof. Dr. Ahmad Zainuri, M.Pd.I. Sebagai Dekan FITK Periode 2023-2024

Madrasah Alam Semesta


Kategori: Tausiyah

MADRASAH ALAM SEMESTA

 

Oleh: Dr. Yuniar, M.Pd.I

 

Berbagai bencana alam terus mendera banyak daerah di Tanah Air tercatat sepanjang dua tahun terakhir. Di tahun 2016 mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, pohon tumbang, jembatan ambruk hingga angin putting beliung terjadi di negeri ini. Tahun 2016 adalah tahun bencana. Berdasarkan data sementara selama tahun 2016 Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, jumlah ini diprediksi terus bertambah karena curah hujan akan terus meningkat di akhir tahun. Jumlah kejadian bencana sebanyak 1.985 bencana ini adalah rekor tertinggi yang pernah terjadi sejak 10 tahun terakhir. Dari 1.985 bencana, bencana banjir adalah yang paling banyak terjadi yaitu 659 kejadian. Selanjutnya berturut-turut putting beliung 572 kejadian, longsor 485 kejadian kebakaran hutan dan lahan 178 kombinasi banjir dan longsor  5, gelombang pasang dan abrasi 20, gempa bumi 11 dan erupsi gunung api 7 kejadian. Bencana longsor merupakan bencana yang menimbulkan korban tewas paling banyak. Di tahun 2017 ini tercatat 654 kejadian bencana menimpa negeri ini meski tak seintens di tahun sebelumnya, berbagai bencana alam yang terjadi menyebabkan korban jiwa meninggal dan hilang, kerusakan fasilitas public seperti sekolah, fasilitas peribadatan dan fasilitas kesehatan. Semua peristiwa yang terjadi tersebut begitu cepat. Bagi saudara kita yang tertimpa musibah tentu mengalami perasaan yang berkecamuk. Perasaan panik, bingung, takut, sedih dan rasa tak percaya bercampur menjadi satu seolah semuanya adalah mimpi. Ya mereka dan kita semua tidak pernah menduga sebelumnya bahwa bencana akan menimpa mereka. Namun akhirnya mereka harus menerima kenyataan kehilangan orang yang dikasihi, tempat tinggal dan harta yang dimiliki. Begitulah bencana selalu terjadi begitu cepat, lebih cepat dari kemampuan perkiraan teknologi buatan manusia yang katanya super canggih. Ternyata jika Allah ingin berkehendak tak seorangpun dapat menghalangi. Ketika itulah sebenarnya manusia harus sadar bahwa dirinya tidak patut untuk menyombongkan diri di hadapan zat al-Azim, al-‘Aziz, al-‘Aliy, al-Jabbar. Ini sebuah pembelajaran berharga dari alam untuk kita manusia.

Kita jangan pernah merasa bahwa musibah yang terjadi adalah hanya miliki orang lain, karena hal ini mungkin juga telah dirasakan oleh mereka yang terkena bencana tersebut sesaat sebelum bencana menimpa mereka. Dalam obrolan santai sering kita mengatakan: “untung kita tinggal di kota Palembang” kota yang aman dari ancaman gempa dan tsunami sebab Palembang jauh dari pegunungan dan laut. Sebenarnya itu perasangka kita belaka. Allah mengingatkan:

ءأمنتم من في السماء أن ييحسف بكم الأرض فإذا هي تمور  (الملك: 16)

Artinya: “Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkirbalikkkan bumu bersama kamu sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergocang? (QS 67:16)”

افامن أهل القرى ان يأتيهم بأسنا بياتا وهم نائمون او أمن أهل القرى أن ياتيهم ضحى و هم يلعبون. افامنو مكر الله فلا يأمن مكرالله الا القوم الخاسرون (الأعراف:97-99)

Artinya: Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari, di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri ini merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga). Tiada yang merasa aman dari Azab Allah kecuali orang-orang yang merugi (QS. 7: 97-99).

Dalam rentang sejarah kehidupan manusia Al-Qur’an menginformasikan berbagai bencana yang telah menimpa umat manusia yang disebabkan oleh keingkaran.  Marilah kita cermati:

  1. Apa yang menyebabkan Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga tempat yang dipenuhi kelezatan, kenikmatan, kesukacitaan dan kegembiraan. Kemudian mereka dimasukkan ke bumi yang penuh dengan kesedihan dan kesusahan?
  2. Apa yang menyebabkan Iblis dikeluarkan dari kerajaan langit diusir sekaligus dilaknat?
  3. Apa yang menyebabkan seluruh penghuni bumi ditenggelamkan dengan air yang tingginya melampaui puncak-puncak gunung pada zaman Nabi Nuh AS?
  4. Apa yang menyebabkan kaum ‘Ad dikepung oleh topan dan topan tersebut menghempaskan mereka di atas permukaan bumi dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi?
  5. Apa yang menyebabkan kaum Tsamud diganjar dengan bunyi petir yang teramat dahsyat sehingga syaraf yang menuju hati mereka terputus dari rongga-rongganya akhirnya merekapun mati karenanya.
  6. Apa yang menyebabkan tanah kediaman kaum Luth diangkat ke atas lalu tanah kediaman mereka dibalik. Yang atas menjadi bawah dan yang bawah jadi di atas sehingga mereka pun tertimbun oleh tanah mereka. Tidak hanya itu, mereka dihujani batu dari langit. Belum pernah terjadi umat yang disiksa dengan siksaan yang bertubi-tubi.
  7. Apa yang menyebabkan kaum nabi Su’aib dikirimi awan azab yang semula seperti mendung kemudian ketika berada persis di atas mereka awan itu menghujani mereka dengan lidah-lidah api yang menyala
  8. Apa yang menyebabkan Fir’aun dan kaumnya ditenggelamkan ke dalam lautan sementara ruh-ruh mereka dipindahkan ke neraka Jahannam?
  9. Apa yang menyebakan terjadi pada Qarun. Rumah, harta dan seluruh keluarganya dibenamkan ke dalam bumi?

Namun tidak patut bagi kita mengatakan bahwa berbagai bencana yang menimpa saudara kita adalah Azab dari Allah karena perbuatan maksiyat mereka. Tapi semua itu hendaknya dijadikan pelajaran bahwa ini adalah peringatan Allah agar kita lebih mendekatkan diri lagi kepada-Nya, agar kita lebih meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Wallahu a’lam bishowab.