Lokakarya SEA-TEP: Kolaborasi Internasional untuk Pendidikan Guru di Asia Tenggara
Kategori: Berita Kampus
HUMAS-FITK -- Lokakarya "Berbagi dan Refleksi Program Pendidikan Guru Asia Tenggara (SEA-TEP)" yang berlangsung pada 29-30 November 2024 di Four Points by Sheraton Bangkok Ploenchit, Thailand, dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara di Asia Tenggara dan Asia Tengah. Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan tantangan dalam implementasi program, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas negara untuk meningkatkan mutu pendidikan guru.
Perwakilan dari Kamboja terdiri dari Department of Scientific Research (DSR), National Institute of Education (NIE), Phnom Penh Teacher Education College (PTEC), dan Battambang Teacher Education College (BTEC). Kazakhstan mengirimkan Caravan of Knowledge, Ualikhanov University, dan Network of Jana Talap’s Teachers. Malaysia diwakili oleh National STEM Association, Institute of Teacher Education (IPGM), dan SEAMEO RECSAM, sementara
Thailand menghadirkan SEAMEO STEM-ED, Kementerian Pendidikan Thailand, Teachers’ Council of Thailand, Office of National Higher Education Science Research and Innovation Policy Council, serta beberapa universitas terkemuka, termasuk Chulalongkorn University, Mahidol University, Naresuan University, King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT), Bansomdejchaopraya Rajabhat University, dan Phuket Rajabhat University.
Indonesia turut berpartisipasi dalam lokakarya ini dengan diwakili oleh SEAMEO SEAMOLEC, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dan UIN Raden Fatah Palembang. Dari UIN Raden Fatah, hadir Dr. Suhadi, M.Si, sebagai perwakilan tim penelitian, serta Pandu Jati Laksono, M.Pd, sebagai perwakilan tim Professional Development.
Lokakarya ini juga menjadi ajang untuk memperkuat hubungan dan kepercayaan di antara mitra yang terlibat, melalui diskusi panel, presentasi, dan sesi kerja kelompok. Lokakarya ini mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai institusi untuk berbagi kemajuan proyek, merumuskan strategi implementasi. Melalui kolaborasi lintas negara, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pendidikan guru yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Asia Tenggara.