Selamat Datang di Situs Resmi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Semoga Situs Ini Benar-benar Menjadi Media Informasi Yang Up to Date Selamat & Sukses Kepada Program Studi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Atas Diraihnya Akreditasi Dengan Predikat Unggul Selamat dan Sukses Kepada Dr. Muhamad Fauzi, M.Ag. Sebagai Dekan FITK Periode 2024-2028

Workshop Implementasi Kerja Sama Internasional UIN Raden Fatah-Arizona State University 2025


Kategori: Berita Kampus

HUMAS-FITK -- Sehubungan dengan implementasi kerja sama internasional antara UIN Raden Fatah dan Arizona State University tahun 2025, Selasa 24 Juni 2025 dilaksanakan Workshop Advancing Inter and Transdiciplinary Research for Sustainability and Sustainable Development. Kegiatan berlangsung di Gedung Rektorat lantai 3 Kampus A UIN Raden Fatah Palembang, dan sebagai pelaksana kegiatan yakni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), yang digawangi Dekan FITK Dr. Muhamad Fauzi, M.Ag. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong pendekatan riset yang lebih integratif dalam menjawab tantangan keberlanjutan global.
 
Kegiatan workshop dimulai dengan framing presentation oleh Prof. Datu Buyung Agusdinata, Ph.D.
 
Dalam paparannya, Datu Buyung menekankan bahwa isu keberlanjutan dan pembangunan berkelanjutan tidak bisa lagi didekati secara sektoral. “Riset keberlanjutan seharusnya ditentukan oleh masalah yang ingin dipecahkan, bukan semata-mata oleh batasan disiplin ilmu.”  Selanjutnya diskusi dipandu oleh moderator Winny Agustia Riznanda, M.Pd., peserta workshop diajak untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan kunci yang sudah disiapkan.
 
Diharapkan, hasil dari workshop ini akan mencakup prioritas riset bersama yang lintas disiplin dan lintas sektor, terbentuknya kemitraan strategis antara akademisi dan non-akademisi, serta pembentukan tim koordinasi untuk tindak lanjut kegiatan kolaboratif.
 
Universitas, lembaga riset, dan pemangku kepentingan eksternal diharapkan dapat menyatukan visi dan langkah untuk menciptakan solusi yang tidak hanya ilmiah, tetapi juga bermakna secara sosial dan berkelanjutan, harap Datu Buyung. (Haljuliza/Arvis)