PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FITK UIN RADEN FATAH GELAR SEMINAR NASIONAL KE-8 TEMA KESADARAN EKOLOGIS SINERGI EKOTEOLOGI DAN PEMBELAJARAN INOVATIF
Kategori: Berita Kampus
HUMAS-FITK-- Palembang, Pada hari Kamis tanggal 27 November 2025, pukul 07.00 -15.10 WIB. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Raden Fatah Palembang sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Biologi ke-8 secara daring. Kegiatan yang berlangsung dari ini mengangkat tema penting "Membangun Kesadaran Ekologis Melalui Pendidikan Biologi: Sinergi Ekoteologi, Climate Change–Education, dan Pembelajaran Inovatif."
Merespons Krisis Ekologi Global
Seminar ini diselenggarakan sebagai respons terhadap tantangan besar yang dihadapi umat manusia di abad ke-21, khususnya krisis ekologi dan perubahan iklim. Data global menunjukkan peningkatan suhu rata-rata bumi, penurunan keanekaragaman hayati, serta ketidakseimbangan ekosistem yang semakin nyata. Indonesia sebagai negara megabiodiversitas mengalami dampak signifikan, mulai dari peningkatan kasus penyakit berbasis lingkungan, degradasi hutan, polusi, hingga ancaman terhadap sumber daya air dan pangan.
Dalam sambutannya, Dekan FITK UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Muhamad Fauzi, M.Ag yang pada kesempatan ini diwakili oleh wakil dekan 1 yaitu Dr. Alimron, M.Ag, menekankan pentingnya membangun literasi ekologis yang kuat pada seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. "Pendidikan Biologi memegang peranan penting sebagai wahana penguatan kesadaran ekologis. Melalui kajian biologi, peserta didik diajak memahami hubungan antara manusia dengan lingkungan," ujarnya. Pada kesempatan ini juga turut hadir Wakil Dekan 3, Amaliah Hasanah, M.Pd., Ed.D.
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Miftahussa'adiah, M.Pd., menambahkan bahwa tema seminar dipilih untuk mempertemukan berbagai pendekatan ilmiah, teologis, dan pedagogis guna melahirkan pembaruan dalam pendidikan biologi di Indonesia. "Kami ingin mengintegrasikan nilai-nilai ekoteologi, climate change education, dan pembelajaran inovatif dalam pendidikan biologi," jelasnya.
Partisipasi Luas dari Berbagai Institusi
Seminar nasional ini dihadiri oleh 253 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, guru, dan praktisi pendidikan. Peserta berasal dari berbagai institusi ternama di Indonesia, antara lain Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Malang, Universitas Lambung Mangkurat, UIN Bandung, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Universitas Mulawarman, serta berbagai sekolah dan perguruan tinggi lainnya.
Sebanyak 27 presenter memaparkan artikel ilmiah dalam sesi presentasi paralel yang mencakup berbagai tema, seperti Pendidikan Biologi, Ekologi dan Konservasi, Pembelajaran Inovatif, Lingkungan dan Perubahan Iklim, serta Teknologi dalam Pembelajaran.
Empat Keynote Speaker Paparkan Isu Strategis
Seminar menghadirkan empat keynote speaker dengan keahlian di bidang pendidikan biologi dan lingkungan:
1. Dr. Jhon Riswanda, M.Kes (UIN Raden Fatah Palembang)
Dengan judul "Efektivitas Nyamuk Aedes aegypti Ber-Wolbachia dalam Menekan Transmisi Dengue dan Implikasinya bagi Pembelajaran Biologi," Dr. Jhon menjelaskan penerapan teknologi Wolbachia dalam mengurangi penyebaran virus dengue. Temuan ilmiah ini memiliki potensi besar sebagai bahan ajar inovatif dalam pembelajaran biologi berbasis isu aktual dan scientific literacy.
2. Dr. Maisuna Kundariati, M.Pd (Universitas Negeri Malang)
Dalam paparannya berjudul "Merespon Tantangan Krisis Iklim melalui Pendidikan: Sinergi SDG 4 dan SDG 13 di Indonesia," Dr. Maisuna menyoroti pentingnya pendidikan dalam mendorong aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Beliau menekankan bahwa penguatan kompetensi guru dan kurikulum berorientasi keberlanjutan menjadi kunci dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Quality Education dan SDG 13 tentang Climate Action.
3. Dr. Zia Aulia Zaidin Putra, M.Pd (Universitas Negeri Malang)
Melalui materi "Berlatih Menjadi Problem Solver," Dr. Zia menekankan pentingnya keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran biologi. Model pembelajaran berbasis proyek dan masalah menjadi pendekatan strategis dalam membentuk peserta didik yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan abad 21.
4. Nelda Anasthasia Serena, M.Pd (Universitas Mulawarman)
Nelda menyampaikan hasil kajian mendalam berjudul "Analisis Kesiapan, Persepsi, dan Hambatan Mahasiswa dalam Pengelolaan Kelas Digital." Materi ini menyoroti tiga aspek utama: kesiapan mahasiswa dalam menggunakan Learning Management System (LMS), persepsi terhadap kelas digital yang memberikan fleksibilitas namun juga menimbulkan kecemasan teknologi, serta hambatan seperti keterbatasan infrastruktur dan dukungan pedagogis yang belum optimal.
Integrasi Ekoteologi dalam Pendidikan Biologi
Salah satu keunikan seminar ini adalah penekanan pada pendekatan ekoteologi sebagai kerangka etis yang menyatukan nilai-nilai spiritual dengan kepedulian lingkungan. Pendekatan ini sangat relevan untuk pendidikan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), termasuk UIN Raden Fatah Palembang, yang memiliki landasan nilai religius dalam pembentukan karakter mahasiswa.
Ekoteologi berupaya membangun kesadaran bahwa lingkungan bukan hanya objek eksploitasi, tetapi amanah yang harus dijaga. Integrasi nilai ini dengan climate change education dan pembelajaran inovatif diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang kritis, adaptif, serta memiliki kesadaran tinggi terhadap isu lingkungan.
Diskusi Aktif dan Kolaborasi Akademik
Sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator Dr. Hj. RR. Mini Sariwulan, M.Si., berlangsung interaktif dengan antusiasme tinggi dari peserta. Berbagai pertanyaan kritis diajukan terkait implementasi pembelajaran berbasis climate change education, strategi mengintegrasikan ekoteologi dalam kurikulum, serta solusi mengatasi hambatan pembelajaran digital.
Presentasi paralel yang dilaksanakan pada sesi siang juga berlangsung produktif dengan diskusi mendalam antar presenter dan peserta. Kegiatan ini berhasil memperluas jaringan akademik dan membuka peluang kolaborasi penelitian antar institusi.
Harapan dan Komitmen ke Depan
Panitia seminar yang diketuai oleh Amin Nurokhman, M.Si., bersama tim menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan biologi di Indonesia. "Kami berharap seminar ini menjadi momentum untuk terus mengembangkan pendidikan biologi yang responsif terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim," ujar Amin.
Seminar Nasional Pendidikan Biologi ke-8 ditutup dengan kesimpulan bahwa diperlukan sinergi kuat antara pendekatan ekoteologi, climate change education, dan pembelajaran inovatif untuk membangun kesadaran ekologis di tengah masyarakat akademik. Kegiatan ini juga menegaskan komitmen Program Studi Pendidikan Biologi UIN Raden Fatah Palembang dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian lingkungan.
