Selamat Datang di Situs Resmi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Semoga Situs Ini Benar-benar Menjadi Media Informasi Yang Up to Date Selamat & Sukses Kepada Program Studi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Atas Diraihnya Akreditasi Dengan Predikat Unggul Selamat dan Sukses Kepada Dr. Muhamad Fauzi, M.Ag. Sebagai Dekan FITK Periode 2024-2028

KEGIATAN NGOPI KE-15 FITK UIN RADEN FATAH KUPAS STRATEGI MADRASAH UNGGUL BERMARTABAT


Kategori: Berita Kampus

HUMAS-FITK--. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Raden Fatah Palembang kembali menggelar forum diskusi "Ngobrol Santai Pendidikan Islam" (Ngopi) seri ke-15. Bekerja sama dengan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK). Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, acara ini mengangkat tema "Strategi Mewujudkan Madrasah Unggul dan Bermartabat". Seminar yang berlangsung di Hotel Emilia Palembang, Minggu (15/11/2025).

Kegiatan ini diikuti peserta yang berjumlah 120 orang yang terdiri dari para guru dan dosen. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Dr. Syahril Jamil, M.Ag, Dekan FITK Dr. Muhammad Fauzi, M.Ag, Wakil Dekan 1 Dr. Alimron, M.Ag, Wakil Dekan 2, Dr. Kristina Imron, LC, M.PdI.,  Wakil Dekan 3 Amalia Hasanah, M.Pd., Ed.D., dan Kabag FITK Elli Kusrini. M.Si.

Bertindak sebagai pelaksana (host) dari kegiatan ini adalah Program Studi Pendidikan Fisika FITK UIN Raden Fatah. Acara ini dipandu oleh Herma Widya, M.Pd., selaku moderator, dengan Moh. Ismail Sholeh sebagai Ketua Panitia dan Dr. Suhadi, M.SI. sebagai Sekretaris.

Acara "Ngopi" ke-15 ini menghadirkan jajaran narasumber yaitu dari anggota legislatif dan kepala sekolah.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor III UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Syahril Jamil, M.Ag. Dalam sambutannya, ia  menekankan pentingnya madrasah. untuk berevolusi dari sekadar unggul secara administratif menjadi sekolah yang bermartabat.  "Strategi madrasah unggul adalah dengan memfokuskan diri. Jadikan satu madrasah memiliki satu keunggulan yang benar-benar menonjol, apakah itu di bidang olahraga, sains, atau lainnya. Jadikan itu sebagai branding madrasah."

Pemateri pertama, Anggota Komisi VIII DPR RI, Drs. H. Mohd. Iqbal Romzi. Ia mengawali sesinya dengan menguraikan makna filosofis dari "Madrasah" sebagai pondasi utama: majelis ilmu dan zikir; aula pembinaan aqidah dan akhlak; dunia pendidikan yang menyenangkan; rumah ibadah yang indah; arena pengembangan diri; sekolah Kehidupan; area bebas maksiat; dan halaman ramah kebajikan.

Beliau juga menjabarkan empat strategi kunci untuk peningkatan mutu madrasah, yakni perbaikan tata kelola, peningkatan kompetensi guru, pemanfaatan teknologi digital.

Sesi diskusi "Ngopi" berlangsung hangat dan interaktif. Penanya pertama, Akbar dari SD IT Al Hidayah, menanyakan program konkrit DPR untuk peningkatan kualitas guru dan inovasi madrasah agar mampu bersaing.

Drs. H. Mohd. Iqbal Romzi menjelaskan bahwa fungsi DPR adalah legislasi, anggaran, dan pengawasan. "DPR tidak punya program, yang ada program di kementerian. Contohnya, kami mendorong anggaran perbaikan madrasah di 2026," jelasnya.

Penanya kedua, Elta dari Madrasah El Fajar, mengangkat isu krusial mengenai akhlak. "Apakah guru juga wajib memiliki akhlak mulia? Dan bagaimana cara menasihati rekan atau anak didik yang akhlaknya kurang baik tanpa menimbulkan rasa 'tidak enak'?" tanyanya.

Iqbal Romzi menjawab tegas bahwa metode pendidikan terbaik adalah keteladanan. "'Jangan kamu mencegah perilaku, tetapi kita melakukannya'. Guru itu harus 'menyalakan', bukan 'menyalahkan'. Lebih baik menyalakan sebatang lilin daripada mengutuk kegelapan. Guru harus jadi solusi dan teladan," paparnya.

Menimpali diskusi tersebut, Dekan FITK, Dr. Muhamad Fauzi, S.Ag., M.Ag., turut menyampaikan aspirasi. "Menyambut tuntasnya sertifikasi guru di 2025, kami berharap ada program peningkatan mutu guru secara berkelanjutan, tidak hanya berhenti di sertifikasi formal," ujarnya. Aspirasi ini diterima baik oleh Iqbal Romzi yang menekankan pentingnya pendidikan berkeadilan.

Narasumber kedua, Kepala SMAN 8 Palembang, Hj. Maryati, S.Pd., M.M., membagikan praktik baik (best practice) dari sekolah yang dipimpinnya. Beliau menegaskan bahwa visi misi sekolah harus diterjemahkan ke dalam regulasi pendidikan karakter yang aplikatif, seperti program salaman pagi, tadarus Al-Qur'an, hingga pembelajaran aktif berbasis praktikum.

Sesi tanya jawab dengan Hj. Maryati berfokus pada tantangan praktis di lapangan. Sri Rahayaningsih dari YPI An Naba bertanya mengenai cara memonitor ibadah sholat siswa di rumah ketika orang tua cenderung cuek.

"Ini memang permasalahan bersama," jawab Hj. Maryati. "Di sekolah, kami memiliki petugas yang mengontrol sholat Dzuhur ke kelas-kelas, didukung himbauan via sound sistem. Untuk kontroling di rumah, kami menggunakan buku kecil pelaksanaan sholat berjamaah yang dipegang oleh guru agama."

Sementara itu, Riya Santika dari Ma’had Robbani mengangkat isu bullying. Hj. Maryati membagikan kiatnya, "Di SMAN 8, kami memiliki duta anti-bullying. Kami juga menyiapkan nomor HP khusus bagi anak yang mengalami perundungan, dan system pelaporannya dibuat anonim agar aman," jelasnya.