Berita

PRODI PENDIDIKAN KIMIA FITK UIN RADEN FATAH GAUNGKAN PENGUATAN EKOTEOLOGI BAGI MADRASAH

HUMAS–FITK — Palembang, 15 November 2025. Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Raden Fatah Palembang sebagai penanggung jawab kegiatan fakultas berhasil menyelenggarakan Seminar Penguatan Nilai-Nilai Ekoteologi di Satuan Pendidikan Madrasah yang berlangsung di Hotel The Zuri Palembang. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian “Ngopi Pendis” (Ngobrol Pendidikan Islam) dan terlaksana melalui kerja sama antara Direktorat KSKK (Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan), UIN Raden Fatah Palembang, dan Anggota DPR RI.

Kegiatan dimulai dengan laporan Ketua Pelaksana, Pandu Jati Laksono, M.Pd., yang menegaskan bahwa seminar ini bertujuan memperluas wawasan pendidik mengenai nilai-nilai ekoteologi serta memperkuat sinergi antarlembaga pendidikan Islam. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Abdal Mun’im, M.Pd., Tim Ahli DPR RI, yang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program KSKK (Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan) DPR RI. Program ini dirancang untuk meningkatkan mutu madrasah melalui penguatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, salah satunya melalui forum dialog rutin Ngopi Pendis yang mempertemukan kampus, praktisi, dan pemangku kebijakan.

Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Muhammad Adil, M.A., dalam sambutannya menegaskan bahwa ekoteologi memandang alam bukan sebagai objek eksploitasi, melainkan sebagai ciptaan Tuhan yang sakral dan setara dengan manusia. Beliau mengajak peserta untuk menumbuhkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, baik dalam praktik pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. Melalui pesan tersebut, seminar resmi dibuka sebagai wujud komitmen universitas dalam memperkuat kesadaran ekologis berbasis nilai keagamaan di madrasah.

Seminar kemudian berlanjut dengan tiga sesi utama. Sesi pertama diisi oleh Drs. H. Mohammad Iqbal Romzi, Anggota DPR RI, yang memaparkan materi Integrasi Nilai-Nilai Ekoteologi dalam Kurikulum dan Budaya Madrasah. Beliau menekankan pentingnya kebijakan dan budaya madrasah yang mendukung pembentukan perilaku ekologis peserta didik. Sesi ini dipandu oleh Abdal Mun’im, M.Pd.

Sesi kedua menghadirkan Drs. Kodri Madang, M.Si., Ph.D. dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) dengan materi Ekoteologi dalam Perspektif Islam: Landasan Spiritual dan Moral Pelestarian Lingkungan. Ia menguraikan landasan teologis dan spiritual ekoteologi sebagai pijakan etika keberlanjutan dalam pendidikan Islam. Sesi ini dimoderatori oleh Resti Tri Astuti, M.Pd.

Sesi ketiga disampaikan oleh Abdal Mun’im, M.Pd., Tenaga Ahli DPR RI, dengan tema Best Practice Gerakan Madrasah Ramah Lingkungan: Tantangan dan Strategi Implementasi. Sesi ini memaparkan pengalaman lapangan, praktik terbaik, serta strategi kolaboratif dalam membangun madrasah ramah lingkungan. Setelah pemaparan materi, sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung aktif. Peserta antusias mengajukan pertanyaan terkait implementasi ekoteologi, penguatan budaya lingkungan di madrasah, serta peluang kerja sama lintas lembaga untuk mendukung program madrasah berkelanjutan.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, yaitu Dekan FITK Dr. Muhamad Fauzi, S.Ag., M.Ag., Wakil Dekan I Dr. Alimron, S.Ag., M.Ag., Wakil Dekan II Dr. Kristina Imron, Lc., M.Pd.I, Wakil Dekan III Amalia Hasanah, Ed.D, serta Kabag TU FITK Elly Kusrini, S.Ag., M.Si. Turut hadir kaprodi, sekprodi, panitia, dan sivitas akademika FITK.

Peserta kegiatan berasal dari beragam jenjang dan lembaga pendidikan, mulai dari guru dan tenaga kependidikan RA, MI, MTs, MA, sekolah umum, komunitas guru, pengelola lembaga pendidikan Islam, hingga dosen dari UIN Raden Fatah Palembang dan Universitas Sriwijaya (UNSRI). Keberagaman ini memberikan dinamika diskusi yang kaya sekaligus memperkuat komitmen kolektif dalam mengintegrasikan nilai-nilai ekoteologi ke dalam kurikulum dan budaya madrasah.

Melalui pelaksanaan kegiatan ini, Prodi Pendidikan Kimia FITK UIN Raden Fatah Palembang menegaskan perannya sebagai penggerak dalam mendorong terwujudnya pendidikan Islam yang humanis, spiritual, ramah lingkungan, dan berkelanjutan—sebagai bagian dari upaya mencetak generasi yang peduli terhadap kelestarian alam.